Storyboard merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembuatan video animasi yang profesional. Setelah kita lihat contoh-contoh storyboard untuk video animasi, sekarang kita akan kenalan lebih dekat dengan pengertian dan peran storyboard animasi.

Sebelumnya, kamu harus tahu dulu, nih, kalau sketsa dalam kotak-kotak menyerupai komik ini tak hanya berfungsi untuk memvisualisasikan ide saja. Tapi juga untuk menggambarkan jalan cerita sehingga semua orang dalam tim punya pandangan dan tujuan yang sama.

Dalam produksi video animasi sendiri, storyboard ini dapat membantu mempersingkat keseluruhan produksi. Hal ini tak lain karena semua yang akan ditampilkan dalam layar sudah digambar sebelumnya sehingga proses nya tersusun rapi dan berjalan seperti rencana awal.

Nah, setelah sedikit pemanasan tentang storyboard animasi, sekarang kita langsung bahas definisinya, yuk!

Kenali Lagi Apa Itu Storyboard Animasi

Kris Barnard Media A2: Music Video Storyboard

Masih ingat kan fungsi umum storyboard untuk video yang kita sudah kita bahas di artikel sebelumnya? Jadi, apa bedanya dengan storyboard untuk video animasi?

Keduanya tidak jauh beda, kok.

Baik storyboard untuk video explainer dan storyboard animasi untuk video animasi sama-sama memiliki tujuan utama yang satu: memvisualisasikan ide yang masih abstrak agar dapat lebih mudah dipahami.

Dari tujuan tersebut, kamu bisa tahu bahwa storyboard animasi pada dasarnya adalah proses untuk menyampaikan pesan dan gagasan awal secara visual, termasuk audio dan tambahan desain grafis yang bisanya berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya. 

Semakin lengkap elemen atau komponen yang dimasukkan dalam storyboard, semakin besar kesempatan untuk pesan dan gagasan agar dapat diterima oleh sasarannya.

Untuk lebih jelasnya, simak komponen-komponen storyboard di bawah ini:

Komponen Storyboard Animasi

Komponen-komponen storyboard diperlukan untuk semakin memperjelas gambar-gambar yang telah didesain. Dengan detail yang lebih mendalam, akan lebih mudah bagi semua orang dalam tim untuk memahami alur cerita dan area apa saja yang mereka perlu diperhatikan dalam proses animasi nantinya

Judul

Judul berfungsi untuk memberikan  gambaran keseluruhan tentang storyboard itu sendiri. Hanya dengan beberapa kata di judul, tim animasi dan lainnya seharusnya sudah dapat menerka cerita yang akan disuguhkan kepada para penonton. 

Di judul ini, biasanya akan terdapat penjelasan lain seperti episode, scene, dan halaman.

Sub-judul

Setelah judul, kita punya sub-judul. Komponen ini berfungsi untuk membagi judul yang masih umum tersebut menjadi bab-bab yang akan lebih menjelaskan setiap detail dari adegan. Biasanya, di sub judul juga terdapat penjelasan take shot, panel, lokasi, dan setting waktu.

Visual

Mengingat kita membahas storyboard animasi, visual disini lebih mengarah pada desain grafis dan animasi itu sendiri. Dalam arti lainnya, komponen visual merupakan komponen dalam storyboard yang nantinya kamu tampilkan di video animasi mu dan dilihat oleh para penonton. 

Di sini, kamu juga bisa menampilkan beberapa teks yang akan di layar dengan animasi motion graphic.

Audio

Tau kan kalau video animasi pada dasarnya merupakan gabungan dari audio dan desain grafis yang bergerak? Artinya, deskripsi tentang audio juga penting dalam storyboard. Terlebih lagi jika kamu menggunakan voice-over atau pengisi suara untuk video animasi mu.

Kamu bisa memberikan uraian audio yang nantinya kamu gunakan dalam video animasi, termasuk voice-over, musik, dan efek suara (SFX) yang akan melengkapi komponen visual.

Dialog/Action

Karena kebanyakan video animasi menggunakan voice-over untuk menyampaikan pesan kepada para penonton, penting adanya untuk menambahkan dialog atau naskah yang akan diucapkan pengisi suara dalam storyboard.

Hal ini akan membantu para animator untuk mensinkronkan audio dengan visual animasi yang akan mereka buat. Kamu juga bisa menambahkan pergerakan kamera (framing, angle), lho!

Properties

Komponen yang tak kalah penting untuk dimasukkan dalam storyboard yaitu properties atau perlengkapan lain-lainnya. 

Fungsinya tak lain untuk menginformasikan anggota tim produksi tentang hal-hal apa yang mereka perlukan dalam pembuatan video animasi.

Di sini, kamu bisa menambahkan elemen seperti penjelasan artistic, perlengkapan, tipe animasi yang digunakan, bentuk karakter, pakaian para karakter kartun, dan durasi.

Berbagai Macam Elemen Yang Digunakan Dalam Storyboard

Meskipun kelihatannya sederhana, menggambar storyboard ada teknik dan aturan tertentu, lho! Teknik atau aturan ini dimaksudkan agar storyboard dapat lebih hidup dan profesional.

Di sini, ada juga beberapa macam elemen yang banyak digunakan dalam proses pembuatan storyboard.

Yuk, kita intip langsung!

Menggunakan Basic Figure

Figure dalam storyboard animasi bisa disebut juga sebagai karakter. Karena nantinya karakter ini akan dikembangkan lebih lanjut, kamu bisa langsung menggambar figur dasar yang masih sederhana. Maka dari itu, berbahagialah meski kamu tidak punya bakat menggambar karena dalam hal ini menggambar stickman sekalipun tak masalah.

Yang terpenting dalam storyboard animasi adalah alur cerita dan detail dari karakter tersebut. Pastikan kamu sudah menentukan bentuk karakter animasi dengan tipe animasi nya sekaligus, ya!

Sudut Pengambilan Gambar

Kamu dapat membuat storyboard animasi mu lebih menarik jika pengambilan gambarnya bagus — dibandingkan dengan hanya menggambar dengan satu sudut pandang, storyboard mu. Maka dari itu lah, sangat penting untuk memperhatikan sudut pengambilan gambar.

Ada beberapa istilah yang perlu kamu tahu tentang sudut pengambilan gambar ini:

Framing dan Blocking

Framing di sini berarti membuat sketsa kasar visual dalam semua frame. Setiap kotak-kotak storyboard akan lebih baik jika dibagi dengan ukuran yang sama sehingga detail dan deskripsi yang diikutsertakan juga terlihat lebih rapi.

Di sisi lain, blocking adalah penataan komposisi dari adegan, termasuk posisi karakter dan penataan kamera. Intinya, karakter-karakter animasi yang akan ditampilkan dalam video sebaiknya tidak menghalangi karakter lain dan latar nya. Tapi, apabila desain awal sudah dirancang untuk menggunakan teknik blocking untuk memperjelas cerita, maka tidak masalah.

Penggunaan Action Line dan Direction

Pada dasarnya, action line dalam storyboard animasi bertujuan agar para penonton selalu mendapat gambaran relasi fisik antara karakter, setting, dan adegan yang telah didesain dalam storyboard. Gambaran tersebut dapat diwujudkan dengan konsistensi letak dan jarak antar satu subjek dengan lainnya.

Masih berkaitan dengan action line, direction lebih mengacu pada arah gerak karakter atau subjek animasi. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah menciptakan gerakan yang konsisten meskipun sudah berganti frame sekalipun.

Membuat Storyboard Untuk Video Animasi Keren

Ethical Storyboarding for Machine Learning | by Naomi Alterman | Towards  Data Science

Sampai disini, kalian pasti merasa kalau mendesain storyboard ternyata gampang-gampang susah, kan? Gampang nya yaitu kalian tak harus pandai menggambar sehingga stickman pun bisa jadi. Susahnya yaitu lebih mengarah pada teknis dan komponen yang seharusnya dimasukkan dalam storyboard animasi.

Untuk kamu yang ingin mencoba mendesain storyboard animasi sendiri, kits punya tahapan-tahapan singkat, nih!

#1. Menentukan Topik Dan Cerita

Storyboard pada dasarnya dibuat untuk memvisualisasikan ide cerita. Maka dari itu, hal yang paling pertama sebelum membuat storyboard adalah menentukan topik dan cerita. 

Pastikan ceritamu memiliki alur yang jelas dan tidak terlalu mainstream, ya! Alur cerita yang unik akan menghasilkan video animasi yang dapat menarik perhatian para penonton. Jadi, kamu harus menggunakan ide kreatifmu untuk menghasilkan cerita yang penemu belum pernah lihat sebelumnya.

#2. Membuat Alur Cerita Dan Menentukan Jalan Ceritanya

Seperti yang sudah disinggung di poin pertama, alur cerita sangatlah penting agar para penonton dapat memahami keseluruhan rangkaian peristiwa yang kamu sedang ceritakan. Para penonton juga dapat menangkap isu-isu dari cerita videomu dengan mudah sehingga mereka dapat lebih memahami konten yang kamu suguhkan.

#3. Mulai Membuat Storyboard 

Setelah kamu tahu ide apa yang akan kamu sampaikan kepada para penonton, saatnya membuat storyboard. Pada tahapan ini, jika kamu mendesain dengan tangan, kamu akan membutuhkan kertas putih yang nantinya akan dibagi menjadi kotak-kotak seperti komik.

Jika ingin cara yang lebih mudah, kamu bisa menggunakan template yang banyak disediakan oleh software pembuat storyboard.

Saat membuat storyboard, pastikan kamu memberi detail dan meletakkan komponen serta memperhatikan elemen yang sudah kita bahas di atas, ya!

#4. Berikan Sentuhan Akhir

Setelah storyboard jadi, kamu bisa mengoreksi dan melihat kembali desain mu tersebut. Apa ada yang kurang? Atau justru lebih? Kamu juga perlu pastikan jika storyboard animasi tersebut menggambarkan cerita dengan alur yang sudah kamu tetapkan dari awal.

Sentuhan-sentuhan terakhir seperti penebalan garis, pemberian warna, atau memberikan deskripsi yang lebih detail berfungsi untuk menyempurnakan hasil storyboard mu sehingga para tim tidak mempunya masalah untuk memahaminya.

Nah storyboard ini digunakan untuk membuat berbagai macam video, termasuk animasi 2D dan 3D. Tapi tahu ga sih kalau animasi 2D dan 3D itu punya perbedaan, selain dimensi dari produknya? Mau tahu? Klik aja linknya!