ilustrasi kertas dan mikrofon dengan latar warna biru

Selamat datang di artikel seputar cara membuat video animasi!

Video animasi memang telah menjadi salah satu alat efektif untuk menarik perhatian para audiens.

Jangan heran jika jenis video yang satu ini seringkali digunakan untuk pemasaran atau iklan produk maupun sarana edukasi.

Di artikel-artikel sebelumnya, kita sudah belajar bagaimana cara membuat video iklan animasi dengan tipe 2D maupun 3D.

Nah, di artikel kali ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai cara membuat video animasi dengan tahapan-tahapan yang sederhana.

Jadi, jika kamu merasa tak punya bakat desain atau belum pernah membuat video animasi sebelumnya, jangan khawatir!

Kita akan membimbingmu langkah demi langkah untuk mendesain video animasi sehingga kamu dapat menyampaikan pesan atau konten mu dengan lebih menarik dan efektif.

Penasaran kan, apa saja yang perlu kamu lakukan dan langkah-langkah apa yang harus kamu lewati dalam membuat video animasi yang menarik dan profesional? Scroll terus, ya!

#1. Langkah Pertama: Penyusunan Naskah

orang menulis di atas meja kayu di sebelah cangkir putih

Hal pertama kali yang perlu kamu lakukan jika berbicara tentang cara membuat video animasi adalah menyusun script atau naskah.

Naskah ini berfungsi menuangkan ide-ide atau gagasan yang kamu maupun anggota tim mu punya terkait perancangan video animasi yang akan dibuat.

Dalam pembuatan video animasi, naskah berperan sebagai landasan.

Jadi, tanpa adanya naskah, proses pembuatan video animasi akan kacau bahkan juga dapat berpengaruh buruk terhadap isi maupun pesan yang nantinya ingin kamu sampaikan.

Karena kualitas dari naskah yang dibuat akan sangat menentukan hasil akhir dari proses pembuatan video animasi, sangatlah penting untuk menyusunnya secara rinci dan detail.

Lantas, bagaimana sih cara membuat naskah yang baik? Kita kasih kamu rahasianya, nih!

Bagaimana Naskah Yang Baik?

Naskah yang baik adalah naskah yang memiliki objektif yang jelas. Di sini, kamu harus tahu fungsi utama dalam naskah yang kamu buat tersebut.

Apakah kamu menggunakannya hanya sebagai konsep dasar? Sebagai dasar penentuan anggaran? Atau kamu juga menggunakan naskah tersebut sebagai arah dari proses pembuatan video animasi mu?

Jika kamu sudah tahu fungsi dari naskah yang kamu buat, maka kamu akan mengerti hal-hal apa yang perlu kamu cantumkan ke dalamnya. 

Semakin detail sebuah naskah, akan semakin mudah buat kamu untuk menyelesaikan proses pembuatan video animasi karena kamu bisa senantiasa menyesuaikan segala tahapan dengan naskah yang sudah dibuat.

#2. Langkah Kedua: Pengerjaan Storyboard

gambar sketsa di kertas dalam pembuatan storyboard

Setelah kamu selesai menyusun naskah, tahap selanjutnya yaitu mendesain storyboard. Storyboard ini pada dasarnya merupakan visualisasi dari naskah yang telah kamu buat.

Jadi, apabila naskah identik dengan acuan yang berbasis teks, storyboard merupakan acuan yang berbentuk gambar atau sketsa.

Ide-ide atau gagasan mengenai video animasi akan digambarkan di atas kertas putih yang biasanya dibagi menjadi beberapa kotak seperti komik.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, saat ini proses pengerjaan storyboard bisa dilakukan menggunakan bantuan komputer.

Mengingat storyboard digambar untuk memperjelas alur cerita, tak ada salahnya untuk menambahkan beberapa detail atau keterangan seperti dialog penting yang akan diucapkan, sudut pengambilan gambar, dan lainnya.

Storyboard juga dapat mengunci konsep kreatif supaya proses keseluruhan dalam pembuatan video animasi menjadi lebih terarah dan terukur.

Pada akhirnya, hal tersebut akan membantu mu dan tim mu (terutama animator) dalam proses atau tahapan selanjutnya (animasi).

#3. Langkah Ketiga: Produksi Video Animasi

orang duduk di kursi hitam dengan laptop

Sekarang kita ke tahap inti: proses animasi. Di tahapan ini, semua yang kamu tuangkan dalam naskah dan storyboard akan kamu lihat dalam visual animasi yang lebih menarik.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kamu tak perlu punya bakat desain untuk membuat video animasi yang profesional.

Dengan bantuan beberapa alat atau software, kamu bisa membuat video animasi dengan lebih mudah dan lebih singkat.

Hanya saja, baik membuat video animasi dengan kemampuan desain grafis maupun menggunakan alat bantu software, kamu harus menentukan tipe atau jenis animasi yang akan kamu gunakan.

Animasi 2D

Animasi 2D adalah tipe animasi yang paling banyak digunakan dalam pembuatan video animasi.

Karena sifatnya yang sederhana namun dapat menarik perhatian penonton, tak jarang banyak bisnis memutuskan untuk menggunakan tipe animasi yang satu ini untuk video animasi mereka.

Tipe animasi ini lebih mudah dibuat meski oleh para pemula.

Tak perlu kemampuan khusus untuk dapat menciptakan karakter atau latar belakang 2D, karena kamu bisa menggunakan template yang saat ini telah disediakan oleh kebanyakan software di luar sana.

Animasi 3D

Tipe animasi 3D mungkin bisa terlihat lebih kompleks jika dibandingkan dengan animasi 3D.

Dalam proses pembuatannya, memiliki pengalaman atau kemampuan lebih di bidang desain grafis akan sangat membantumu untuk mendesain tipe animasi yang satu ini.

Dengan menambahkan beberapa “tulang” dan menggunakan teknik rigging, karakter maupun lingkungan dari animasi 3D lebih terlihat dan bergerak lebih nyata mengingat dapat dilihat dari segala sudut.

Animasi Whiteboard

Jika tujuan dari video animasi mu adalah untuk menjelaskan produk atau suatu topik yang cukup rumit, animasi whiteboard dapat menjadi pilihan yang tepat.

Animasi whiteboard sendiri adalah animasi dengan tangan bergerak menulis atau menggambar sesuatu yang ada di layar, layaknya seperti seseorang menjelaskan secara langsung pada papan tulis.

Dengan alur yang runtut dan narasi yang mudah dipahami, topik yang sulit untuk dipahami pun akan lebih mudah diterima dan diserap oleh para penonton atau audiens.

Animasi Motion Graphic

Animasi motion graphic dapat digunakan ke dalam berbagai macam video animasi, mulai dari video profil perusahaan hingga video testimoni.

Motion graphic dapat membantu penonton untuk memahami statistik yang sulit dijelaskan dalam kata-kata.

Dengan kata lain, kamu dapat menambahkan atau mengkombinasikan animasi motion graphic yang satu ini ke dalam video animasimu agar penonton dapat lebih memahami konsep atau pesan yang kamu sampaikan.

#4. Cara Membuat Video Animasi – Langkah Terakhir: Memoles Video Hasil Produksi

dua orang wanita sedang mengerjakan proyek bersama di atas meja kayu

Proses pembuatan video animasi tidak berhenti di tahapan animasi, lho! Kamu masih perlu memberikan sentuhan terakhir pada video animasi yang telah kamu hasilkan.

Tahapan yang paling terakhir ini perlu untuk memastikan bahwa video animasi dapat berfungsi dengan baik, dapat menarik perhatian penonton, dan memberimu banyak profit setelah diluncurkan.

Lalu, apa saja yang harus kamu perhatikan dalam pemolesan video hasil produksi?

Menambahkan Efek Suara

Efek suara dapat memberikan suasana dalam video animasi agar bersifat lebih nyata untuk para audiens — hal ini tentu saja membuat video animasi lebih mengena di hati mereka.

Lebih singkatnya, penambahan efek suara yang pas akan memberikan kesan realita didalam ruang cerita dan menciptakan ilusi serta mood dalam cerita.

Menggunakan Elemen Musik

Selain efek suara, kamu juga perlu elemen musik sebagai suara latar.

Tak jauh beda dengan efek suara, fungsi dari elemen musik ini adalah untuk membawa penonton semakin tertarik bahkan terhanyut melihat video animasi yang kamu buat.

Hal yang perlu diingat di sini adalah untuk memilih elemen musik sesuai dengan konteks atau pesan yang kamu sampaikan.

Penggunaan Voice Over

Penambahan voice over atau pengisian suara bisa jadi opsional dalam pembuatan video animasi.

Jika video mu memerlukan voice over untuk menjelaskan dan mendukung elemen visual, pastikan kamu memilih suara yang sesuai dengan karakteristik dan target audiens dari video animasi mu.

Misalnya, jika kamu membuat video animasi tersebut untuk ditonton oleh para kaum muda, maka voice over dengan tone ceria dan kasual akan jauh lebih cocok.

Oh iya, kamu juga perlu tahu nih dua jenis voice over yang bisa kamu tambahkan dalam video animasi mu.

Dubbing Character

Voice over yang satu ini menyuarakan dialog dari para karakter animasi. Jadi, karakter-karakter yang ada dalam video animasi mu seolah-olah bisa berbicara dengan bantuan voice over.

Narasi

Voice over narasi lebih menekankan pada pemberian penjelasan lebih lanjut di video animasi mu berupa cerita.

Jadi, seorang pengisi suara akan mengisi narasi pada beberapa bagian plot sehingga isi cerita dapat tersambung dengan baik dan lebih mudah dipahami para audiens.

Tadi kita sedikit menyinggung tentang salah satu jenis animasi, yaitu animasi stop motion. Tahu gak sih kalau stop motion itu cukup populer dan banyak ragamnya? Yuk lihat beberapa contoh animasi stop motion yang sering digunakan!