Selamat datang di artikel seputar animasi 2D!
Film kartun apa yang kamu tonton terakhir kali? Walaupun seringkali diidentikkan dengan anak-anak, tapi film kartun tidak pernah hilang masanya untuk orang dewasa juga, lho.
Kartun-kartun atau anime yang kita lihat di televisi atau YouTube sebagian besar menggunakan teknik animasi 2-Dimensi. Maka, jangan heran jika tipe animasi ini merupakan tipe animasi yang paling populer dan paling banyak digunakan.
Sebelumnya kita telah bahas tentang perbedaan animasi 3D dan 2D. Nah, sekarang kita akan kenalan lebih dekat dengan animasi 2-Dimensi.
Tahukah kamu jika animasi 2-Dimensi animasi sebenarnya menggunakan sketsa gambar?
Jadi, para animator biasanya menggambar di atas medium (baik dengan teknik tradisional menggunakan kertas maupun teknik modern dengan komputer) dan menggerakkan satu persatu gambar-gambar tersebut sehingga akan terlihat seperti nyata.
Kelihatan menarik ya, teknik dalam pembuatan animasi 2D! Untuk lebih lengkapnya, kita akan membahas pengertian, jenis, dan teknik yang digunakan dalam sebuah produksi animasi 2-Dimensi.
Yuk, kita cari tahu!
Pengertian Animasi 2D
Sebelum kita ke pembahasan inti, lebih seru lagi kita belajar tentang sejarah dari animasi 2-Dimensi itu sendiri.
Tipe animasi 2-Dimensi tidak semata-mata muncul dan digunakan orang untuk membuat film kartun atau animasi favoritmu.
Pada sejarahnya, animasi 2-Dimensi punya perjalanan unik tersendiri di dalamnya sehingga menghasilkan karya-karya hebat seperti sekarang.
Di tahun 1883 mulai muncul istilah stroboskopik sebagai dasar sinematografi yang membuat benda bergerak dengan cara diputar.
Kemudian, ada Hannibal Williston Goodwin menemukan film dari seluloid yang dapat menampung beberapa gambar sekaligus di tahun 1887. Dari sini lah animasi 2-Dimensi mulai berkembang dan populer.
Beberapa tahun setelah penemuan H.W Goodwin (1891), Thomas Edison mengembangkan teknik animasi 2D dengan menghasilkan gambar bergerak di dinding dengan bantuan serangkaian roda yang kemudian dikenal dengan kinetoskop.
Sementara penemuan animasi 2-Dimensi berfokus pada gambar dan visual, pada tahun 1899, suara direkam untuk pertama kalinya dengan menggunakan alat perekam magnetik yang bernama Squad.
Adalah Walt Disney yang mengangkat animasi 2-Dimensi pertama kedalam sebuah film Mickey Mouse yang diputar perdana pada tahun 1928.
Nah, sekarang kita sudah tahu sejarah dan seluk beluk dari animasi 2D. Tapi, sebenarnya apa pengertian dari animasi 2D di era modern seperti saat ini?
Jadi, animasi 2D dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa gambar yang kemudian digabungkan menjadi satu hingga menimbulkan motion atau gerakan tertentu. Karena hanya memiliki ukuran panjang (X-azis) dan (Y-axis), maka animasi ini hanya dapat dilihat bagian depannya saja.
Jenis Animasi 2D
Jika di awal era penemuan masih menggunakan teknik sederhana, sekarang telah banyak teknik-teknik lain yang dikembangkan dalam pembuatan animasi 2-Dimensi.
Hal tersebut memunculkan beberapa tipe atau jenis animasi 2D. Dari beberapa tipe yang ada, tipe animasi sel dan animasi path yang paling populer dan menarik untuk dibahas.
Animasi Sel
Animasi sel merupakan film animasi yang bergantung pada kemampuan gambar tangan untuk menciptakan obyek-obyek yang nantinya akan dianimasikan. Animasi 2-Dimensi ini pertama kali dipopulerkan oleh Disney.
Animator akan menggambar beberapa objek di atas lembaran transparan (atau biasa disebut sebagai celluloid transparent). Lembaran atau kertas transparan ini memudahkan mereka untuk dapat menggambar objek yang saling berurutan satu sama lain dengan mudah.
Dari gambar-gambar yang disatukan tersebut, hasilkanlah gerakan atau animasi yang tampak halus dan mulus pergerakannya. Film-film animasi dengan tipe animasi 2D ini pun masih sering kita lihat di layar televisi, seperti Doraemon, Sinchan, Mickey Mouse, dan lainnya.
Animasi Path
Selain animasi sel, tipe animasi 2-Dimensi yang populer lainnya adalah animasi path. Animasi ini bertumpu pada garis kurva yang telah ditentukan sebagai lintasan dari objek-objek yang akan dianimasikan.
Artinya, animasi path dapat dimaknai sebagai animasi dari objek yang gerakannya mengikuti garis-garis lintasan gerak yang sudah ditentukan.
Animasi 2-Dimensi tipe ini seringkali menggunakan pengulangan (loop), sehingga objek-objek dalam animasi akan bergerak sampai kondisi tertentu.
Contoh dari animasi path yaitu animasi kereta api yang bergerak sesuai dengan lintasan rel nya, animasi revolusi bumi terhadap matahari, dan semacamnya.
Teknik Yang Digunakan Untuk Membuat Animasi 2D
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu sudah tahu bahwa seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, proses dan teknik pembuatan animasi 2-Dimensi tentu terus berkembang.
Di era digital seperti saat ini, banyak software yang diciptakan untuk membantu animator dalam produksi sebuah animasi 2-Dimensi. Hasilnya, teknik animasi 2-Dimensi banyak yang melibatkan digitalisasi dan melahirkan animasi-animasi 2-Dimensi yang lebih modern.
Pun begitu, metode-metode tradisional dan manual nyatanya masih populer dan eksis, lho!
Mau tau apa saja teknik-teknik yang digunakan untuk membuat animasi 2D?
Cek langsung di bawah ini!
Sel atau Teknik Manual
Kita sudah bahas sedikit mengenai animasi sel di paragraf sebelumnya. Karena menggunakan kemampuan menggambar di kertas transparan, teknik ini tergolong tradisional dan manual.
Tidak hanya itu, teknik sel ini merupakan teknik pembuatan film animasi 2D yang paling tua, lho!
Biasanya, untuk mempersingkat waktu dan meminimalisir energi yang dikeluarkan, animator hanya menggambar latar belakang (background) dan latar depan (foreground) hanya sekali saja. Sedangkan objek-objek yang akan ditampilkan dibuat dinamis dan terpisah.
Bayangan
Teknik animasi 2-Dimensi yang tergolong klasik lainnya adalah teknik bayangan (silhouette). Teknik ini seringkali menggunakan lempengan kertas karton, kain, atau kulit sebagai medianya.
Media tersebut kemudian digunting sesuai karakter atau objek figurnya. Sorotan lampu juga memainkan peran penting dari teknik animasi 2-Dimensi yang satu ini.
Bayangan yang dihasilkan oleh media dan lampu di belakang layar akan menjadi objek menarik yang dilihat penonton. Apabila sorotan lampu didekatkan, maka bayangan akan semakin besar, dan sebaliknya.
Contoh yang tidak asing lagi dari teknik bayangan yang dikerjakan manial ini adalah wayang.
Ada juga nih teknik bayangan yang dikerjakan oleh bantuan software dan komputer. Film pertama yang menggunakan teknik bayangan digital yaitu The Adventures of Prince Achmed yang pertama kali tayang tahun 1926.
Computing 2D
Pada era tahun 1980-an, proses pembuatan animasi menggunakan komputer semakin dikenal di kalangan animator dan masyarakat. Sejak saat itulah industri animasi mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Para animator dapat menggambar dan merancang animasi mereka dengan bantuan komputer. Artinya, kini pekerjaan mereka jauh lebih cepat dan mudah.
Jika ada kesalahan dalam sebuah proses, animator hanya perlu menghapus dan memperbaikinya langsung tanpa harus merombak semua konsep. Jika mereka perlu menggandakan objek, mereka cukup menekan tombol copy dan paste tanpa perlu menggambar ulang.
Yang lebih menariknya lagi, animator tidak perlu memiliki bakat atau kemampuan menggambar tingkat dewa, karena beberapa software dapat membantu mereka dalam mendesain objek menggunakan templates dan lainnya.
Computing 3D
Teknik animasi 2-Dimensi memang terus berkambang. Tak heran jika perpaduan 2D dan 3D menjadi tren di industri animasi saat ini.
Efek “volume” atau kedalaman yang dihasilkan dari computing 3D membuat animasi 2-Dimensi lebih nyata.
Teknik computing 3D dapat membuat objek-objek yang awalnya flat dan hanya bisa dilihat dari sisi depan saja menjadi gambar yang dapat dibidik pandangannya dari segala arah.
Namun, jangan salah. Karena teknik computing 3D ini masih menjadikan 2D sebagai tipe animasi utamanya, maka prosesnya tidak serumit 3D.
Jadi, meskipun memiliki volume atau kedalaman, animasi yang dihasilkan melalui teknik computing 2D masih tergolong animasi 2D.
Contoh animasi 2D dengan teknik computing 3D dapat kamu lihat di film garapan DreamWorks Animation Studio yang berjudul “Spirit: Stallion of the Cimarron” yang dirilis pada tahun 2002 silam.
Popularitas Animasi 2D di Tahun 2020
Animasi 2D saat ini memang tidak melulu digunakan sebagai hiburan belaka. Karakter animasi yang menggemaskan dan jalan cerita yang menarik juga menjadikan animasi 2D sebagai medium yang efektif untuk edukasi.
Tak hanya itu, animasi 2D juga banyak digunakan dalam video untuk pemasaran seperti yang bisa kamu lihat di sebagian besar video explainer.
Alasannya? Tentu saja karena tipe animasi ini mudah dibuat dan banyak teknik menarik dan sederhana yang bisa membuat siapa saja menciptakan animasi 2D dengan mudah.
Jangan heran lagi jika kartun 2D tetap eksis di layar televisi mu meskipun banyak tipe animasi lainnya seperti 3D, stop motion, atau motion graphics sedang naik daun.
Jadi sudah jelas, bukan? Mengapa kartun 2D dan anime tidak hanya menjadi sekedar populer tetapi juga sanggup bertahan dalam jangka waktu lama?
Begitulah penjelasan tentang animasi 2D. Selain animasi 2D, ada juga jenis animasi yang dinamakan berdasarkan dimensi medianya, yaitu animasi 3D atau 3 dimensi. Klik aja linknya untuk tahu lebih lanjut!