Storyboard merupakan salah satu komponen penting dalam produksi sebuah video profesional. 

Kotak-kotak sketsa yang menyerupai komik ini berfungsi sebagai media untuk visualisasi penyampaian ide atau gagasan kepada tim produksi.

Tanpa adanya storyboard, kamu dan tim akan kesulitan untuk menggambarkan hasil akhir videomu nanti. 

Tak heran storyboard ini telah menjadi komponen “wajib” bagi perusahaan-perusahaan video produksi di luar negeri.

Karena fungsi dan perannya yang penting, storyboard digunakan dalam berbagai bidang yang masih berkaitan dengan produksi video, salah satunya perfilman.

Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pentingnya storyboard dalam proses pembuatan film animasi. Kita juga telah menyiapkan beberapa contoh storyboard dalam film-film animasi terkenal, lho!

Di akhir pembahasan, nanti kita akan membandingkan storyboard untuk film dan storyboard untuk video explainer video. 

Apa sih yang membedakan keduanya? Atau justru keduanya sama saja?

Untuk cari tahu jawabannya, kita langsung ke pembahasannya yuk!

Sedikit Tentang Storyboard dan Dunia Perfilman

Sebuah produksi sebuah film yang profesional tak mungkin melewatkan proses perancangan storyboard. 

Sama seperti tujuan pada umumnya, storyboard digunakan untuk visualisasi jalan cerita atau adegan-adegan penting yang nantinya akan ditampilkan dalam film.

Pada umumnya, storyboard dalam sebuah produksi film dibuat dengan melibatkan banyak orang dalam sebuah tim seperti produser, sutradara, pengarah fotografi, hingga artis storyboard itu sendiri.

Storyboard sangat penting pada proses pra-produksi, terutama bagi sutradara untuk menyampaikan bagaimana sebuah cerita berjalan. 

Semua yang dibutuhkan dalam tiap adegan seharusnya tercantum dalam storyboard ini, termasuk parameter teknis seperti deskripsi gambar, kamera, pencahayaan, dan lain-lain.

Cerita yang telah digambarkan dengan rincian penjelasan tersebut kemudian digunakan untuk memastikan bahwa semua orang dalam tim produksi memiliki pemikiran yang sama mengenai film yang akan dibuat.

Disinilah, para kru atau tim produksi dapat melihat berbagai permasalahan yang mungkin timbul selama proses pembuatan film. 

Setelah itu, mereka langsung dapat mencari jalan keluar untuk mencegah masalah-masalah tersebut.

Hasilnya? 

Tentu saja pembuatan film bisa berjalan dengan jauh lebih lancar dalam waktu yang tidak terlalu panjang dan hemat biaya pula.

Nah, dibawah ini ada beberapa contoh storyboard yang digunakan oleh film-film mancanegara terkenal. 

Kamu bisa menggunakan contoh ini untuk inspirasi storyboard, lho.

Contoh Storyboard Pada Film-Film Populer

Beberapa contoh storyboard film yang kita cantumkan disini masih berkaitan dengan animasi. Ada yang spesial pada pembuatan storyboard pada film animasi. 

Karena menggunakan karakter-karakter yang abstrak dan cerita yang kebanyakan fiksi, storyboard di sini memiliki lebih banyak kebebasan untuk berkreativitas.

Dari beberapa contoh storyboard untuk film-film terkenal di bawah ini, kamu akan jadi lebih tahu apa fungsi storyboard dalam sebuah produksi film dan bagaimana storyboard seharusnya didesain atau digambarkan.

Untuk kamu para pemula, tentu saja kamu tidak harus memiliki bakat gambar tingkat dewa dan lulus dari sekolah desain tersohor hanya untuk menciptakan storyboard yang berkualitas. 

Masih banyak cara-cara mudah dan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk terus mengembangkan kemampuan membuat storyboard milikmu. 

Salah satunya yaitu menggunakan software untuk membantumu mendesain storyboard dengan jauh lebih mudah, murah, dan cepat. 

Hal ini sudah kita bahas di artikel sebelumnya. Yuk baca lebih lanjut di: Apa Itu Storyboard?

Selanjutnya, langsung saja simak contoh storyboard nya yuk!

1. Alien (1979)

(link)

Alien adalah film sci-fi horor yang rilis pada tahun 1979. Storyboard yang digunakan dalam proses pembuatan film ini dirancang oleh artis storyboard Ridley Scott. 

Dari potongan contoh storyboard tersebut, bisa dilihat bahwa ada beberapa warna yang sengaja diberikan untuk menegaskan tema dan gambar dari karakter. 

Di sini, setidaknya penata cahaya, pengarah kamera, tim properti bisa mendapatkan gambaran dari tiap adegan atau scene yang akan diambil gambarnya.

Tenang saja, kamu tidak perlu mencontoh persis kemampuan Ridley Scott dalam menggambar. Pastikan kamu belajar dari kedetailan yang disertakan dalam contoh storyboard ini.

2. Pacific Rim (2013)

(link)

Penggemar film bergenre sci-fi dan live action pasti tak asing lagi dengan film yang satu ini. Pacific Rim dirilis pada tahun 2013 dengan menggandeng Guy Davis dan kawan-kawan sebagai perancang storyboard nya. 

Seperti yang bisa dilihat di contoh storyboard diatas, storyboard di desain menggunakan sketsa tradisional dan dibantu oleh software untuk menyempurnakan detail-detail yang diperlukan.

Karena merupakan film action, storyboard dirancang sedetail mungkin. Jadi, jangan heran jika memakan waktu yang lebih lama dan frame yang lebih banyak karena setiap gerakan-gerakan dan perubahan efek haruslah digambar.

3. Jurassic Park (2013)

(link)

Jurassic Park adalah salah satu film dengan storyboard terbaik. Storyboard diatas didesain oleh storyboard artis David Lowery untuk adegan raptor attack

Dengan hanya menggunakan sketsa pensil, garis-garis bantu untuk memperjelas detail, dan sedikit deskripsi di bawah frame, kita dapat memahami apa yang akan terjadi dalam setiap framenya.

Contoh storyboard di atas juga menunjukkan bahwa kamu bisa menggambar beberapa elemen bantu seperti panah untuk menunjukkan arah gerakan ataupun transisi pengambilan gambar yang satu dengan lainnya dalam sebuah adegan.

4. Edge of Tomorrow (2014)

(link)

Film yang dirilis pada tahun 2014 ini menggaet beberapa aktor dan aktris papan atas seperti Tom Cruise dan Emily Blunt. Edge of Tomorrow ini dikategorikan sebagai film dengan detail storyboard yang baik, lho.

Coba deh liat contoh storyboard nya di atas. Dalam storyboard tersebut, kamu bisa tahu bahwa meletakkan detail seperti nama adegan dan penomoran dapat memudahkan pengarah kamera untuk mengambil gambar sesuai urutan.

Storyboard ini juga mencantumkan sedikit potongan dari dialog yang akan diucapkan oleh karakter dalam frame sehingga para kru dapat dengan mudah memahami setiap elemen dalam tiap frame nya.

5. Get Out (2017)

(link)

Film Get Out film bergenre horor yang disutradarai oleh Jordan Peele. Film ini berhasil membawa pulang piala Oscar pada tahun 2018 untuk kategori Skenario Asli Terbaik. Salah satu hal yang berkontribusi dari pencapaian tersebut tentu saja desain storyboard nya.

Dari contoh storyboard di atas, bisa dilihat bahwa film ini sangat menekankan pada ekspresi setiap karakter dan juga sudut pengambilan gambar. Hal ini tentu saja memudahkan kru untuk memahami jalan cerita secara keseluruhan meski mereka hanya melihatnya melalui sketsa-sketsa sederhana yang statis.

Selain itu, sesuai dengan genre yang diusung, contoh storyboard di atas cenderung menggunakan warna gelap untuk memberikan sentuhan yang mencekam dan mengerikan.

6. Ant Man (2015)

(link)

Jika kamu penggemar Marvel Comics, film ini pasti tak asing lagi. Ant-man yang menggandeng Federico D’Alessandro sebagai koordinator storyboard artis mereka.

Pada potongan storyboard di atas, garis-garis di sekitar wajah sengaja ditekankan untuk memberikan ekspresi dan menandakan emosi dari karakter dalam setiap adegan. 

Jika kamu telah melihat filmnya, kamu pasti tahu bahwa banyak tujuan visual spesifik dalam storyboard ini yang berhasil angkat dan diadaptasi persis sampai ke layar. 

Contoh storyboard di atas juga memasukkan komponen pergerakan kamera dan indikasi bahwa pengambilan gambar ini dimaksudkan untuk dilanjutkan di beberapa slide storyboard berikutnya.

Perbedaan Penggunaan Storyboard Untuk Film Dan Video Explainer

Storyboards: Jack Ryan Teasers (com imagens) | Filmes

Seperti yang telah disinggung di awal artikel ini, storyboard berperan penting dalam produksi sebuah video profesional. 

Nggak hanya di film saja, video explainer yang baik pun juga seharusnya melalui proses storyboarding untuk menghasilkan hasil akhir yang maksimal.

Sampai di sini, kamu pasti bertanya-tanya, “adakah perbedaan antara storyboard yang didesain untuk film dengan storyboard yang sengaja dibuat untuk video explainer?”

Jawaban terbaik yang bisa kita berikan adalah: sekilas jika dilihat dari fungsi keseluruhan, sebenarnya memang tidak ada perbedaan yang signifikan.

Artinya, fungsi umum dari storyboard di segala bidang masih sama, yaitu untuk memvisualisasikan ide cerita agar para kru mendapatkan gambaran yang sama dalam proses produksi video tersebut.

Jadi, baik storyboard untuk film dan storyboard untuk video explainer sama-sama berperan dalam membantu tim produksi memahami dan mengerti alur cerita dengan mudah, dari awal hingga akhir.

Namun, jika ingin membahas lebih dalam mengenai perbedaan-perbedaan mengenai storyboard untuk film dengan storyboard untuk video explainer, kita sudah menyiapkan beberapa aspek pembeda, nih.

1. Tujuan Dari Storyboard Itu Sendiri

Sedikit perbedaan mungkin dapat ditemukan di tujuan dari storyboard dibuat. Seperti yang kamu bisa lihat, sebuah film pada umumnya bertujuan untuk memberikan hiburan kepada para penontonnya. 

Di sisi lain, video explainer sebagian besar berfungsi untuk menjelaskan suatu produk, servis, atau materi lainnya kepada para penonton.

Dari perbedaan tujuan hasil akhir tersebut, secara otomatis tujuan dari  storyboard nya pun juga berbeda. Storyboard untuk film cenderung lebih kompleks dengan menekankan pada detail-detail dari setiap karakter, termasuk garis-garis untuk ekspresi wajah, penggunaan warna untuk pengaturan letak cahaya, dan sebagainya.

Sedangkan storyboard untuk video explainer memiliki elemen yang cenderung lebih sederhana– terutama untuk video explainer yang berbasis animasi. 

Semakin sederhana dan elegan sebuah video explainer, maka semakin mudah bagi penonton untuk memahami informasi-informasi penting yang disampaikan.

2. Waktu Yang Diperlukan

Perbedaan yang selanjutnya adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian-rangkaian sketsa dalam pemembuata satu storyboard yang utuh.

Kebanyakan film berdurasi lebih dari satu jam, atau setidaknya puluhan menit jika itu film pendek. Namun, explainer video memiliki durasi yang seharusnya tidak lebih dari 3 menit.

Di sini, kalian bisa menebak jika proses pembuatan storyboard untuk film jelas memakan waktu yang lebih lama daripada pembuatan storyboard untuk video explainer.

Selain berfokus pada penggambaran alur cerita, storyboard untuk film harus memastikan dengan jelas segala komponen-komponen yang nantinya akan diperlukan dalam produksi. Oleh sebab itu, diperlukan tingkat kedetailan yang lebih dalam mendesain storyboard nya.

Jadi, jangan heran jika pembuatan storyboard dalam produksi film bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan ada yang hampir satu tahun!

Jika pada produksi video explainer, pembuatan storyboard cenderung lebih sederhana dan bisa diselesaikan dalam hitungan minggu, dan mungkin yang paling lama yaitu sekitar satu bulan.

3. Metode Yang Digunakan

Setelah kamu melihat beberapa contoh storyboard untuk film di atas, kamu bisa lihat bahwa sebagian besar storyboard nya menggunakan metode tradisional (menggambar dengan tangan mereka sendiri) yang terkadang dihubungkan dengan software untuk menyempurnakan gambar dan menyingkat waktu mereka.

Hal ini sebenarnya tergantung dengan storyboard artisnya, sih. Namun, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa mendesain storyboard dengan tangan mereka sendiri lebih fleksibel. 

Terlebih lagi banyak komponen-komponen penting yang lebih mudah digambar secara manual (seperti garis-garis untuk ekspresi, garis untuk pergerakan kamera, dan lain-lain). Maklum, mereka juga pasti telah memiliki kemampuan menggambar yang luar biasa. 

Di sisi lain, pembuatan storyboard untuk video explainer sebagian besar dilakukan dengan cara digital, alias menggunakan software bantu. 

Tentu saja, meski di luar sana juga tak sedikit pembuat storyboard yang berbekal pensil dan kertas untuk mendesain storyboard sederhana dalam proses produksi explainer video.

Pembuatan storyboard dengan software dinilai lebih praktis dan lebih sesuai dengan kebutuhan produksi explainer video yang cenderung lebih sederhana. 

Terlebih lagi jika video explainer nya menggunakan animasi. Software di sini bisa membantu para kru untuk merancang karakter-karakternya dengan jauh lebih mudah dan singkat.

Beberapa Contoh Storyboard Untuk Video Explainer

Sekarang, kamu sudah tahu perbedaan antara storyboard untuk film dan storyboard untuk video explainer. Kamu juga masih ingat kan, contoh-contoh dari storyboard untuk film yang telah kita sebutkan tadi?

Nah, kali ini, kita akan memberikan beberapa contoh storyboard animasi untuk video explainer yang bisa kamu gunakan sebagai referensi dan perbandingan. 

Contoh storyboard yang kita sebutkan di bawah ini banyak bergantung pada software dalam proses pembuatannya. Hal ini karena video explainer yang kita bahas masih berkaitan dengan animasi. 

Kamu juga bisa menggunakan contoh-contoh ini sebagai inspirasi storyboard untuk explainer video mu, lho.

Yuk, kita cek beberapa contoh storyboard berikut ini.

#1. Storyboard Untuk Video Explainer Video Dengan Motion Graphic

Seperti yang bisa kamu lihat di contoh storyboard ini, kamu setidaknya mendesain beberapa gambar-gambar penting yang nantinya dapat dikembangkan untuk menjadi hasil akhir. 

Meskipun digambar secara digital, kamu juga boleh memberikan nomor untuk memudahkan orang lain memahami alur ceritanya.

Selain itu, jangan lupa untuk meletakkan deskripsi yang diperlukan di bawah frame. Informasi tersebut bisa membantu ilustrator dan animator untuk memahami dengan jelas apa yang akan dilihat di layar. 

#2. Storyboard Untuk Explainer Video Dengan Animasi 2D

Dalam pembuatan video explainer, pemberian warna menjadi hal yang sangat penting untuk menentukan mood dari video tersebut. Untungnya kebanyakan software telah menyediakan fitur-fitur untuk pewarnaan.

Oleh sebab itu, jangan takut untuk mulai memberikan sentuhan warna pada storyboard mu agar kamu dapat menentukan lebih awal mood apa yang ingin kamu ciptakan dalam video explainer mu.

Jika mood sudah ditentukan dari proses pembuatan storyboard, maka hasil akhir video explainer mu akan lebih interaktif.

#3. Storyboard Untuk Explainer Video Dengan Animasi Screencast

Dari contoh storyboard di atas, hal yang bisa kamu pelajari yaitu: kamu bisa mendesain storyboard mu dengan detail yang kamu perlukan. 

Mulai dari detail karakter, deskripsi, text yang akan ditampilkan dalam video, dan lainnya. Hal ini akan proses animasi dan selanjutnya akan jauh lebih mudah.

Banyak software yang menyediakan template karakter, props, hingga background untuk membantu proses pembuatan storyboard mu.

#4. Storyboard Untuk Video Explainer Dengan Animasi Whiteboard

Seperti yang telah kamu ketahui dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, storyboard dalam explainer video adalah tumpuan dari hasil akhir video. 

Jadi, akan selalu lebih baik jika kamu dapat meletakkan elemen-elemen penting yang diperlukan dalam setiap frame dalam storyboard mu. 

Ini juga termasuk data-data statistik yang nantinya kamu akan tampilkan dalam video, ya!

Pastikan kamu tidak meletakkan terlalu banyak informasi dalam satu frame, ya! Ingat, video explainer berfungsi untuk menyederhanakan topik yang rumit sehingga dapat lebih dipahami oleh para penonton.

#5. Storyboard Untuk Video Explainer dengan Animasi Motion Graphic dan Screencast

Contoh storyboard diatas menunjukkan bahwa kamu tidak perlu takut mengikutsertakan beberapa screen capture dari sebuah produk dalam storyboard mu. 

Terutama jika kamu ingin memproduksi video explainer tentang sebuah aplikasi. Tipe animasi screencast menggunakan tampilan asli dari sebuah aplikasi sehingga dapat membantu para penonton untuk memahami fitur-fitur dari aplikasi tersebut dengan jauh lebih mudah.

Desain Storyboard-mu Sekarang, Yuk!

Pembuatan storyboard merupakan sebuah proses penting dalam sebuah produksi video profesional. 

Maka dari itu, baik produksi film maupun video explainer hampir tidak pernah melewatkan proses yang satu ini.

Secara fungsi umumnya, storyboard untuk film dan storyboard untuk video explainer memiliki fungsi utama: untuk memvisualisasikan ide. 

Namun, jika ingin membahasnya dengan lebih rinci lagi, keduanya memiliki sedikit perbedaan setidaknya dalam aspek tujuan, metode yang digunakan, dan waktu yang dihabiskan untuk proses.

Sekarang sudah banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mendesain storyboard dengan kamu bisa jauh lebih mudah, lebih singkat, juga lebih murah. 

Meskipun kamu yang tidak memiliki bakat dewa dalam menggambar seperti storyboard artis yang profesional, kamu masih bisa mendesain storyboard dengan bantuan software. 

Nah itu tadi adalah contoh storyboard pada film-film populer, keren kan? Kamu juga bisa lho bikin storyboard sekeren itu, mau tahu? Yuk simak beberapa tips penting dalam pembuatan storyboard!