
Video animasi untuk edukasi ada banyak jenisnya, seperti explainer video, whiteboard animation, sampai simulasi interaktif. Jenis video ini didesain untuk menyampaikan materi dengan visual menarik dan mudah dipahami oleh audiens.
Berdasarkan studi, 83% orang lebih memilih menonton video dibanding membaca teks atau mendengarkan audio untuk memahami konten instruksional atau informatif.
Ada berbagai jenis video animasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan edukasi untuk pelajar, karyawan, maupun kalangan profesional.
Apa Saja Jenis Video Animasi?
Berikut sepuluh jenis video animasi untuk edukasi beserta contohnya.
1. Explainer Video
Explainer video adalah jenis animasi yang dirancang untuk menjelaskan suatu topik secara singkat, jelas, dan menarik.
Jenis video ini sangat efektif digunakan untuk menjelaskan proses yang kompleks.
Melalui elemen visual, seperti grafis dan karakter, explainer videos berfokus untuk mengelaborasi suatu topik yang kompleks dan sulit dijelaskan dengan kata-kata saja.
Explainer video juga fleksibel untuk berbagai usia, dari anak sekolah hingga pelatihan profesional.
Berikut salah satu contoh explainer video untuk edukasi audiens.
2. Whiteboard Animation
Whiteboard animation menampilkan ilustrasi yang tampak seperti digambar tangan di atas papan tulis, disertai narasi yang menjelaskan tiap langkah atau ide.
Mungkin kamu sudah pernah melihat video animasi jenis ini, karena banyak tersedia di YouTube.
Gaya ini sangat cocok untuk pembelajaran yang bersifat bertahap, seperti menjelaskan alur kerja, definisi istilah, atau penjabaran teori.
Tampilannya menyerupai metode mengajar tradisional, sehingga sering dipakai dalam video pelatihan, konten pembelajaran online, dan edukasi formal.
Efek visual yang sederhana dan sistematis membantu meningkatkan fokus dan retensi informasi.
3. Motion Graphics
Motion graphics menggunakan elemen grafis seperti ikon, diagram, tipografi, dan bentuk geometris lainnya yang bergerak secara dinamis.
Jenis video ini paling cocok untuk menjelaskan data, visualisasi statistik, atau ide abstrak.
Misalnya konsep ekonomi, model bisnis, atau hubungan sebab-akibat yang sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Dalam dunia edukasi, motion graphics sering dimanfaatkan untuk membuat materi yang terlihat “berat” menjadi lebih menarik dan mudah dicerna.
Gaya ini juga cocok digunakan dalam konteks corporate training, e-learning, dan edukasi digital interaktif.
4. 2D Character Animation
2D character animation adalah animasi karakter dua dimensi yang bisa berbicara, bergerak, dan berinteraksi dalam cerita.
Biasanya, video edukasi jenis ini menitik beratkan pada interaksi karakter utama untuk menjelaskan suatu topik atau materi.
Jenis video ini sangat ampuh untuk membangun koneksi emosional dengan penonton, terutama anak-anak atau pelajar muda.
Karakter bisa mewakili guru, siswa, atau tokoh fiktif yang membimbing penonton melalui topik tertentu.
Dengan narasi yang menyatu dalam alur cerita, pembelajaran terasa lebih hidup dan menyenangkan, sehingga cocok untuk pendidikan moral, sosial, bahasa, hingga topik STEM sederhana.
5. 3D Animation
3D animation menyajikan visual yang lebih realistis dan mendalam dibandingkan animasi 2D.
Dengan sudut pandang yang fleksibel dan visual detail, 3D sangat cocok untuk menjelaskan struktur kompleks seperti anatomi tubuh manusia, simulasi teknis, arsitektur, atau cara kerja mesin.
Di dunia pendidikan, animasi 3D sering digunakan dalam bidang medis, teknik, dan sains.
Visual tiga dimensi mampu menghadirkan objek dari berbagai sudut secara visual dan akurat sehingga informasi mudah dicerna oleh audiens.
Jenis ini juga efektif dalam pelatihan industri dan pelajaran berbasis eksperimen.
Contoh video animasi tiga dimensi untuk edukasi adalah sebagai berikut:
6. Interactive Animation
Interactive animation memungkinkan penonton untuk berinteraksi langsung dengan konten video. Menarik bukan?
Misalnya, audiens bisa memilih jalur cerita, menjawab pertanyaan, atau melakukan simulasi tindakan dengan memilih tombol atau ikon dalam video.
Pendekatan ini meningkatkan keterlibatan dan retensi belajar karena mendorong partisipasi aktif.
Video ini cocok digunakan untuk e-learning, pelatihan karyawan, edukasi berbasis game (gamifikasi), dan pembelajaran berbasis skenario.
Semakin tinggi interaksi, semakin besar kemungkinan informasi akan diingat dan diaplikasikan.
7. Video Presentasi
Video presentasi adalah kombinasi antara slide visual (seperti PowerPoint) dan elemen animasi ringan disertai narasi.
Format ini sangat cocok untuk penyampaian materi yang bersifat formal, seperti kuliah daring, pelatihan karyawan, atau pembelajaran berbasis modul.
Dibanding presentasi statis, animasi membuat tampilan lebih dinamis dan menarik perhatian audiens.
Dengan penggabungan teks, gambar, dan pergerakan sederhana, materi jadi lebih menyenangkan untuk diikuti dan mudah dipahami.
Saat ini, banyak juga platform online yang menyediakan fitur mudah untuk membuat video presentasi.
8. Screencast Video (Tutorial Software)
Screencast adalah rekaman layar yang menunjukkan langkah demi langkah cara menggunakan perangkat lunak atau aplikasi digital.
Saat menonton video ini, kamu jadi mengetahui langkah-langkah untuk menggunakan suatu platform, software, app, atau alat berbasis internet lainnya.
Video ini biasanya dilengkapi dengan narasi yang menjelaskan tiap aksi di layar.
Screencast video sangat cocok digunakan untuk pelatihan internal, onboarding pengguna baru, atau kelas online yang membahas tools digital.
Dengan melihat langsung proses di layar, audiens bisa menirukan apa yang harus dilakukan.
Simak contoh screencast video berikut ini:
9. Simulasi Animasi
Simulasi animasi digunakan untuk merepresentasikan situasi nyata secara visual dan interaktif.
Meskipun banyak diaplikasikan pada game online, simulasi animasi juga bisa untuk alat edukasi.
Misalnya, pelatihan keselamatan kerja, prosedur darurat, atau pengambilan keputusan dalam situasi kompleks.
Jenis video ini sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan tanpa risiko nyata, terutama dalam dunia medis, militer, teknik, atau manufaktur.
Simulasi memungkinkan pembelajar untuk “mengalami” situasi dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
10. Animasi Infografis
Animasi infografis mengubah data dan informasi kompleks menjadi visual yang dinamis dan mudah dipahami.
Elemen seperti grafik batang, diagram lingkaran, ikon, dan angka bergerak digunakan untuk menarik perhatian dan menyederhanakan penjelasan.
Video ini ideal untuk menyampaikan statistik, hasil riset, tren, atau fakta penting dalam konteks edukasi.
Dengan pendekatan visual, informasi menjadi lebih menarik dan tidak membosankan meskipun berbasis data.
Cara Memilih Jenis Video Animasi untuk Edukasi
Tidak semua jenis animasi cocok untuk semua topik edukasi.
Untuk memilih format yang paling tepat, pertimbangkan lima hal penting, seperti tujuan pembelajaran, target audiens, kompleksitas materi, anggaran, dan gaya belajar yang ingin didukung.
1. Tujuan Pembelajaran
Kamu bisa menentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran menggunakan video.
Apakah kamu hanya ingin menjelaskan konsep, memperkenalkan sistem baru, atau melatih keterampilan.
Jika tujuanmu menjelaskan ide kompleks dengan cara visual, explainer video atau motion graphics bisa jadi pilihan.
Untuk pelatihan teknis atau prosedural, screencast, animasi 3D, dan simulasi animasi akan lebih cocok.
2. Target Audiens
Tentukan juga siapa yang akan menonton video tersebut.
Misalnya, animasi 2D dengan karakter dan cerita aka sangat efektif dan menarik untuk anak-anak dan pelajar muda.
Sedangkan untuk audiens profesional dan karyawan, video presentasi dan animasi infografis dengan gaya formal menjadi pilihan yang lebih ideal.
3. Tingkat Kompleksitas Materi
Topik yang lebih teknis atau detail, seperti sains dan teknik, mungkin membutuhkan 3D animation atau simulasi.
Adapun motion graphic cocok untuk menjelaskan konsep abstrak.
Sedangkan materi yang lebih umum dan simpel bisa dijelaskan dengan whiteboard animation atau explainer video.
4. Anggaran dan Waktu
Pertimbangkan juga ketersediaan anggaran dan waktu yang kamu miliki.
Beberapa jenis animasi seperti 3D dan interactive animation membutuhkan waktu produksi dan biaya yang lebih tinggi.
Hal tersebut dikarenakan skill dan peralatan yang lebih kompleks sangat dibutuhkan.
Untuk budget yang lebih rendah dengan produksi relatif singkat, whiteboard atau motion graphics bisa menjadi solusi.
Sesuaikan dengan anggaran dan deadline yang tersedia.
5. Gaya Belajar yang Ingin Didukung
Apakah ada gaya belajar yang ingin kamu dukung melalui pembelajaran dengan video?
Misalnya, apakah kamu ingin mendorong pembelajaran pasif atau aktif?
Untuk konsumsi pasif, explainer dan infografis sudah cukup.
Untuk pembelajaran yang melibatkan interaksi, pilih interactive animation atau video berbasis simulasi.
Kesimpulan
Jenis video animasi di atas menawarkan cara yang efektif dan fleksibel untuk menyampaikan materi melalui visual yang menarik.
Kunci utamanya adalah menyesuaikan format video dengan tujuan pembelajaran, karakteristik penonton, serta tingkat kompleksitas materi.
Dengan begitu, proses pembelajaran bisa menjadi lebih interaktif, mudah dipahami, dan menyenangkan untuk audiens.
Strategi yang tepat juga membantu meningkatkan retensi dan pengalaman belajar secara keseluruhan.Butuh video animasi untuk mengedukasi audiensmu? Di videosID, kami membuat animasi custom khusus untuk kebutuhan bisnismu. Konsultasi gratis sekarang, yuk!